Suatu hari, seorang pastor yang bepergian dengan sebuah taksi menyadari bahwa si sopir mengemudi dengan ceroboh. Sang Pastor menjadi khawatir tentang keselamatannya dan terus berdoa kepada Tuhan. Namun sopir yang keras kepala ini terus mengemudi dengan ceroboh dan kecelakaanpun terjadi. Akibatnya, keduanya mati di tempat. Mereka berkesempatan untuk pergi ke surga. Namun ketika mereka tiba di surga, sang Pastor dihentikan oleh petugas surga dan diminta untuk menunggu di luar. Sebaliknya si sopir taksi disambut dengan hangat.
Hal ini menyebabkan sang Pastor menjadi marah dan ia memprotes, "Ini sangat tidak adil. Saya telah berkhotbah tentang Tuhan sejak lama, sedangkan si sopir taksi tidak pernah melayani Tuhan. Bagaimana ia dapat masuk surga mendahului saya ?" Lalu petugas surga tersebut menjelaskan, "Ya, kami tahu tentang hal itu, tetapi apa yang ingin kami tinjau adalah HASILNYA. Ketika anda berkhotbah, umat tidak berminat dan mengantuk. Sebaliknya dalam kasus si sopir taksi, dia membuat semua penumpangnya untuk ingat pada Tuhan dan berdoa sementara ia mengemudi. Maka dari itu, sebenarnya ia lebih berjasa daripada anda."

Hidup dan mati, silih berganti, tidak kekal abadi, itulah hukum alam yang hakiki. Mati adalah awal kehidupan dan hidup adalah awal kematian, maka itu sadarilah prinsip " 3 jangan dan 5 janji ". JANGAN TAKUT MATI, JANGAN MENCARI MATI, JANGAN PULA MENUNGGU MATI. Eling dan wujudkan 5 janji : segeralah PERBANYAK KEBAJIKAN, MENSYUKURI DIRI setiap saat, BEBAS-LEPAS, tidak terikat dan melekat BERGUNA-BERMAKNA bagi sesama, cerah-ceria, optimis dan positif thinking. Itulah kiat HIDUP SENANG dan MATI TENANG..