The most selfish one-letter word is ... "I"  Avoid it.
The most satisfying two-letter word is ... "We"  Use it.
The most poisonous three-letter word is ... "Ego"  Kill it.
The most used four-letter word is ... "Love"  Value it.
The most pleasing five-letter word is ... "Smile"  Keep it.
The most fastest speading six-letter is ... "Rumour"  Ignore it. 
The most hardest working seven-letter is ... "Success"  Achieve it.
The most enviable eight-letter is ... "Jealousy"  Distance it.
The most powerful nine-letter is ... "Knowledge"  Acquire it.
The most essential ten-letter is ... "Confidence"  Trust it.

Cinta kasih adalah penangkal kejahatan, dan niat baik adalah penangkal kemarahan; kehadiran yang satu berarti absennya yang lain. Di satu pihak kemarahan didefinisikan sebagai suatu sikap yang akan menelurkan kekerasan, sebuah pergolakan terhadap sesuatu, baik yang hidup maupun yang mati. Jika kita melihat pada seseorang, sebuah situasi, atau suatu objek dan tidak menyukainya, maka kita ingin mengekspresikan suatu kekerasan dan pergolakan terhadapnya, untuk mengubahnya dengan suatu cara yang kasar. Ini merupakan suatu keadaan tidak adanya toleransi dan kurangnya kesabaran yang digabungkan dengan keinginan untuk menyakiti apa saja yang tidak dapat kita terima.
Di lain pihak, lawannya adalah kesabaran, yang menolak sikap intoleran; disamping itu juga cinta kasih adalah lawan dari keinginan untuk menyakiti orang lain. Biasanya kita menjadi marah dalam situasi yang tidak kita sukai, dan karena mereka tidak sesuai dengan pengharapan kita, kita menjadi sangat marah.

Seorang Guru memiliki dua orang murid: yang satu pandai dan memenuhi tugas-tugasnya, sementara yang satunya bodoh dan lebih banyak termenung seorang diri karena dia tak mampu melakukan sesuatu yang berguna.
Pada suatu waktu, murid yang pandai yang sedang frustasi mendatangi gurunya dan memintanya untuk memulangkan murid yang bodoh, jika tidak dia sendiri yang akan pergi.
Jawaban sang Guru kepada murid yang pandai itu adalah, "Dengan memandang bakatmu, kamu dapat mengurus dirimu dan orang lain akan menerimamu. Jika kamu pergi dari tempat ini, saya tidak kuatir tentang kamu. Mengenai muridku yang lain, dia tidak akan mampu menjaga dirinya sendiri, atau bertahan hidup sendiri, maupun mengharap simpati dari orang banyak, oleh karena itu dia perlu dilindungi demi keselamatan dan kelangsungan hidupnya. "